PRAISE Terbukti Meningkatkan Kemampuan dan Keterampilan Sains Siswa
Salah satu tujuan pembelajaran sains adalah menyiapkan generasi yang akan datang untuk mampu menerapkan pengetahuan yang dimiliki ke situasi baru yang belum pernah ia jumpai sebelumnya. Pembelajaran sains yang memungkinkan dicapainya tujuan tersebut adalah pembelajaran sains yang mengajak pembelajar untuk mengalami proses pencairan pengetahuan atau yang sering disebut dengan inkuiri, identik dengan yang dilakukan saintis dalam kegiatan pencarian pengetahuan baru. Â Proses yang sama dengan apa yang dalam kurikulum 2013 disebut sebagai kemampuan dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan).
Dalam rangka turut mensukseskan program Kemdikbud menyiapkan dan mengimplementasikan Kurikulum 2013, SEAMEO Qitep in Science bekerjasama dengan Science by Doing Australia mengembangkan bahan ajar berbasis inkuiri dan mengimplementasikannya secara terbatas. Proyek ini diberi nama PRAISE (Promoting Real Australian Indonesian Science Education). Pelaksanaan proyek ini didanai Kemdikbud bekerja sama dengan AusAid dan Questacon, Australia. Implementsi terbatas dilaksanakan di 10 sekolah di Kabupatan Bandung Barat (KBB) dan Kota Bandung (KB), melibatkan 50 guru sains dan 2800 siswa SMP kelas 8. Dukungan dari Kemdikbud, Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dinas Pendidikan KBB dan KB, serta Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia sangat melancarkan proyek ini.
Â
Proyek ini diawali dengan menulis buku siswa dan buku guru. Topik sains yang dipilih adalah Materi dan Perubahannya. Materi ini dipilih salah satunya karena materi ini erat dengan topik Kimia, yang disinyalir paling sering dianggap sulit oleh guru dan siswa. Buku siswa terdiri berbagai kegiatan inkuiri yang harus dilakukan siswa untuk mendapatkan sendiri pengetahuan tentang topik. Buku guru memberikan petunjuk bagaimana kelas diimplementasikan. Sebelum mengimplementasikan guru diberi training, yang pada dasarnya adalah melakukan sendiri kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan siswa serta mendiskusikan strategi paling efektif untuk melaksanakan pembelajaran tersebut. Setelah itu dilakukan piloting, di mana di tengah periode piloting dilakukan workshop tengah proyek dan di akhir proyek dilakukan refleksi akhir. Dalam workshop tengah proyek dan refleksi akhir dirangkumkan masukan-masukan guru untuk penyempurnaan buku. Secara skematik kegiatan dirangkumkan dalam skema di Gambar 1. Buku siswa dan buku siswa hasil proyek ini dapat diunduh dari web www.qitepscience.org. Sebagian halaman buku siswa dan buku guru dapat dilihat di Gambar 2.
Gambar 1. Skematik proyek PRAISE: pengembangan buku siswa dan buku guru, training guru (sebelum, tengah, dan akhir implementasi), dan piloting. Ketiga proses ini saling berkaitan. Â
Â
Gambar 2. Cuplikan buku siswa dan buku guru yang dikembangkan. Buku siswa berisi kegiatan yang mengajak siswa menjadi saintis untuk mendapatkan sendiri pengetahuan. Buku guru berisi strategi yang disarankan agar tujuan tersebut tercapai.
Â
Evaluasi proyek ini dilakukan oleh tim independen dari Univertas Pendidikan Indonesia, hasilnya diberikan di gambar 3. Proyek ini berhasil meningkatkan kualitas pembelajaran sains dalam hal keaktifan siswa, motivasi belajar, siswa lebih berani untuk mengekspresikan pendapat mereka, kolaborasi siswa, disiplin kelas. Secara signifikan proyek ini juga meningkatkan kemampuan dasar dasar inkuiri siswa, yaitu mengamati, mengklasifikasi, interpretasi, analisis data, bereksperimen, memprediksi, dan berkomunikasi. Hasil evaluasi juga menunjukkan bahwa proyek cenderung meningkatkan “sikap positif terhadap sainsâ€, “sikap terhadap pembelajaran sainsâ€, dan “motivasi belajar sainsâ€. Namun, mengingat implementasi kegiatan hanya dilaksanakan 2 bulan, sehingga belum menunjukkan perubahan signifikan afeksi pada siswa. Sehingga tim evaluator merekomendasikan agar unit pembelajaran ini dapat digunakan secara lebih luas dan berkesinambungan.
Â
Gambar 3. Perubahan dalam keterampilan inkuiri dan sikap siswa sebelum dan setelah proyek. Perubahan signifikan nampak pada keterampilan inkuiri, sikap pada sains, dan motivasi belajar.
Â