Amankan UNBK, Mendikbud Gandeng Hackers

Amankan UNBK, Mendikbud Gandeng Hackers

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menjamin keamanan soal dalam  Ujian Nasional Berbasis Komputer(UNBK). Sejumlah pihak dilibatkan dalam menjamin keamanan sistem soal UNBK tersebut. Anies juga mengaku telah melibatkan peretas (hackers).

 
Mantan Rektor Universitas Paramadina ini juga mengaku banyak terbantu dengan hadirnya sejumlah peretas dalam hal pengamanan sistem UN 2016 Para peretas ini diminta untuk menunjukkan lubang-lubang dalam sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer yang harus diperbaiki.
 
"Hasilnya cukup bagus. Untuk materi soal sudah diunduh sejak tiga hari yang lalu dalam jumlah yang cukup besar," jelasnya.
 
Sayangnya, Anies tidak menyebut berapa jumlah peretas yang digandeng untuk mengamankan sistem UNBK tersebut. "Banyak jumlahnya dan kami memang terbantu sekali," tambahnya.
 
Lebih jauh Anies mengatakan, Ujian Nasioal Berbasis Komputer sangat efisien. Contohnya, dalam hal distribusi soal. Karena sudah berbasis komputer maka tidak perlu harus menginap di sejumlah kantor polisi setempat. Selain itu, hasil dari UNBK ini jauh lebih akurat dan integritas hasil UN 2016 lebih terjamin.
 
"Kalau dulu kita sering mendengar adanya bantuan-bantuan untuk pengerjaan soal. Tapi kali ini tidak. Karena dalam satu ruang saja, satu anak dengan anak yang lain soalnya berbeda-beda. Sehingga hasil ujian ini mencerminkan kondisi siswa yang sebenarnya," jelasnya.
 
Secara sistem, ujian nasional berbasis komputer akan terus menerus diperbaiki. Hal terpenting adalah tidak merugikan siswa. Dari 921 ribu siswa yang saat ini mengikuti UNBK, tidak mungkin nol kesalahan. Pastinya, ada saja kesalahan namun Anies berharap tidak merugikan siswa.
 
"Contohnya tadi ada siswa yang mengeluh tiba-tiba sistem UNBK log out sendiri. Namun, ketika log in ulang, soal yang sudah dijawab tidak hilang. Nah, inilah yang penting siswa tidak dirugikan," ujarnya.

Share